Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDES
Abstract
Namun saat ini masih sangat sedikit desa yang mampu mengembangkan potensinya. Hal ini di sebabkan selama ini desa lebih banyak di posisikan sebagai objek pembangunan sehingga sangat menggantungkan pemerintah pusat. Rendahnya kreatifitas sentralistik pada masalalu banyak potensi yang di biarakan terbengkalai tidak di kembangkan sumber kemakmuran masyarakat, sekarang saatnya kita membangun desa berbasis pada potensi desa yang dimiliki. Pembagunan desa hakekatnya merupakan basis dari pembangunan nasional,apabila setiap desa telah mampu melaksanakan pembangunan secara mandiri maka kemakmuran masyarakat akan mudah terwujud dan secara nasional akan meningkatkan indeks kemakmuran masyarakat Indonesia. Untuk bisa mewujudkan semua ini maka pemerintah desa bersama sama dengan segenap lembaga dan tokoh masyarakat perlu mengenali potensi apa saja yang ada baik fisik maupun non- fisik dan memahami bagaimana strategi dan cara mengembangkan potensi tersebut agar bisa di manfaatkan sebesar- besarnya untuk kemakmuran masyarakat. Pemetaan potensi desa sangat penting peranannya guna mendukung upaya pemerintah melakukan swasembada desa melalui pembuatan potensi desa dengan baik. Kendala yang dihadapi yaitu Kurang optimalnya pengelolaan dan pengembangan BUMDes dan potensi desa, Minimnya kolaborasi BUMDes dengan pihak-pihak terkait, kurangnya kesadaran untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam mengelola BUMDes dan potensi desa.
Pengembangan Potensi Desa dibidang Wisata belum dikembangkan secara maksimal oleh pemerintah Desa, dimana ada objek wisata yang seharusnya bisa meningkatkan perekonomian Desa namun tidak dikembangkan dengan baik dan pemerintah Desa Kertonegoro perlu mengembangakn potensi Desa dibagian Wisata dengan melibatkan masyarakat supaya lebih berkembang dan maksimal. Potensi Desa yang bisa dikembangakan di Desa Kertonegoro terdiri dari bidang pertanian, sumber daya alam, produksi usaha, dan bidang wisata. Namun untuk pengembangannya masyarakat hanya sebagian kecil yang ikut terlibat berpartisipasi masyarakat lebih mementingkan pekerjaannya sendiri dibandingkan ikut berpartisipasi dalam pengembangan potensi Desa, masyarakat yang tinggal di Desa Kertonegoro sendiri yang kurang perhatian atau memberi hati supaya berpartisipasi dalam Pengembangan Potensi Desa. Dan pemerintah Desa harus menambah program yang bisa mengupayakan seluruh masyarakat supaya terlibat dan berpartisipasi dalam pengembangan Potensi Desa. Dimana menggunakan metode pelaksanaan yaitu analisis SWOT karena dapat mengukur dan mengetahui kelemahan, kekuatan, ancaman, keuntungan yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengetahui keungulan potensi desa. dalam pengembangan Potensi Desa di Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember masih butuh perhatian dari pemerintah desa. Dimana pengembangan potensi Desa dibidang Pertanian, sumber Daya Alam, Produksi usaha, dan bidang Wisata belum dikembangkan secara keseluruhan serta Sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah Desa untuk berpartisipasi dalam pengembangan potensi Desa di Desa Kertonegoro masih belum maksimal. Pengembangan Potensi Desa dibidang Pertanian dengan kondisi lahan dan jenis pertanian yang sangat banyak masih belum maksimal dikembangkan oleh Pemerintah Desa Kertonegoro, hasil pertanian masyarakat susah untuk dikembangkan sehingga masyarakat harus berjuang untuk mengelola pertanian secara pribadi .
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agunggunanto, Edy Yusuf dkk. 2016. Pengembangan Desa Mandiri Melalui Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Universitas Diponegoro Semarang, Vol.13, No. 1 Maret .
Anshar (2013) Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Petani Coklat dalam Perspektek Ekonomi Syariah Di Desa Pattongko Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negari Alauddin makassar.
Anwas, Oos M. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung:Alfabeta.
Darwita, I Kadekdan Dewa Nyoman Redana. 2018. Peranan Baadaan Usaha Milik Desa (BUMDES) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Dan Penanggulangan Pengannguran Di Desa Tejakula Kecammatan Tejakula KabupatenBuleleng. Lokus Majalah Ilmiah FISIP Vol. 9, No. 1-febuari.
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembangunan (PKDSP). 2007. Buku Panduan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Universitas Brawijaya: Fakultas Ekonomi.
Fitria. 2020. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Al-Furqon Prabumulih, Vol. 1, Nomor. 1 Mei.
Hikmat, Hany. 2005. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press.
Nasution., (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Penerbit Tarsito.
Pimpinan Pusat Relawan Pemberdayaan Desa Nusantara (PP-RPDN). 2007. Buku Panduan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Pusat Kajian Dinamika Sistem Pembengunan (PKDSP) Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Rangkuti, F., (2016). Teknik
Membedakan Kasus Bisnis Analisis SWOT. Jakarta : PT Gramedia.
Sudirga, S. K. (2012). Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Obat Tradisional di Desa Trunyan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Bumi Lestari.
DOI: https://doi.org/10.37849/mipi.v5i1.294
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Rohim Rohim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.